7 Tips Desain Rumah Ramah Lansia
Terbatasnya lahan perumahan di daerah perkotaan terkadang membuat sebagian orang mendesain seminimalis mungkin, yang terpenting semua aktivitas anggota keluarga telah terakomodir dalam rumah tersebut meskipun luas ruang terbatas. Tidak sedikit agen perumahan yang menawarkan desain rumah yang minimalis dan sederhana namun nyaman di tinggali oleh seluruh anggota keluarga, terutama yang masih memiliki anak usia batita dan balita. Namun, sangat jarang dijumpai developer atau pengembang yang menawarkan konsep desain rumah yang ramah tehadap orang-orang lanjut usia atau Lansia. Padahal, jumlah lansia bisa di bilang setiap tahun terus bertambah dan atas dasar kemudahan mengakses fasilitas kesehatan serta lengkapnya fasilitas kesehatan yang tersedia, umumnya para lansia memilih untuk tetap tinggal di daerah perkotaan.
Nyaman dan aman, adalah dua faktor penting sebagai konsep awal untuk mendesain rumah ramah lansia, karena seperti yang telah kita ketahui, saat usia memasuki senja umumnya kondisi fisik dan psikis mengalami banyak penurunan, yang tentu saja hal ini sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Kondisi inilah yang membuat para lansia sangat membutuhkan desain rumah yang ramah terhadap semua aktivitasnya, sehingga meskipun usia semakin menua dan ruang gerak terbatas, setidaknya para lansia masih bisa melakukan berbagai aktivitas ringan tanpa harus selalu di bantu oleh orang di sekitarnya. Lantas, seperti apa sih konsep desain rumah yang bisa di bilang ramah terhadap lansia dan berbagai aktivitasnya? Berikut beberapa tips yang bisa dipertimbangkan untuk memilih desain rumah yang ramah lansia.
Pemilihan lantai rumah
Saat ini sebagian besar rumah di daerah perkotaan memilih keramik untuk lantai rumah, namun khusus untuk desain rumah ramah lansia pilih keramik lantai yang tidak licin dan anti slip sehingga tidak akan menimbulkan bahaya terpeleset bagi para lansia. Jika ingin menggunakan karpet sebagai aksesoris tambahan pada lantai rumah, pilihlah jenis karpet yang tidak mudah bergerak dan terbuat dari bahan yang berkualitas cukup baik serta tidak mudah rusak sehingga nyaman dan aman untuk digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Lantai kayu bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk menghindari kemungkinan terpeleset karena kayu umumnya tidak licin.
Penempatan Furniture atau perabotan
Langkah terbaik adalah tidak memiliki perabot atau menempatkan furniture yang terlalu banyak, konsep ruangan yang lega adalah desain terbaik untuk rumah ramah lansia. Usahakan untuk meminimalkan lorong atau koridor yang sempit dan sulit untuk di lalui, apalagi untuk lansia yang menggunakan kursi roda, sehingga bisa membantu lansia untuk tetap bisa beraktivitas secara mandiri. Selain itu, pilihlah jenis perabotan yang ringan namun tidak mudah roboh serta mudah dipindahkan atau digeser, karena saat usia semakin menua kekuatan fisik pun mengalami penurunan.
Penyatuan ruangan tidur dengan kamar mandi
Kondisi fisik yang semakin menurun terkadang membuat para lansia mengalami kesulitan untuk bergerak atau berjalan terlalu jauh, apalagi saat ingin ke kamar mandiri. Untuk alasan ini, ada baiknya rumah ramah lansia merancang ruang tidur atau kamar yang menyatu dengan kamar mandi sehingga aksesnya akan lebih mudah. Selain itu, luas ruangan kamar mandi juga patut dipertimbangkan agar lansia leluasa untuk bergerak. Jika menggunakan pemanas air, pastikan sudah tersedia alat otomatis untuk mengukur tingkat suhu dari air agar tetap stabil. Pemilihan lantai pun menjadi bagian penting yang harus dipertimbangkan untuk menghindari bahaya licin atau terpeleset. Untuk itu pilihan lantai yang bertekstur tidak licin dan anti slip sehingga aman meskipun terkena percikan air. Dinding kamar mandi juga wajib untuk di pasang pegangan, terutama di bagian pancuran jika menggunakan shower, sekitar bak mandi jika menggunakan bathtub, dan toilet, sehingga lebih aman dan nyaman digunakan oleh lansia.
Perbanyak pegangan di ruangan rumah
Pegangan tidak hanya menjadi faktor penting yang harus ada di kamar mandi untuk lansia, namun juga di sekitar rumah terutama di ruangan-ruangan dalam rumah di mana lansia sering melakukan aktivitas. Hal ini untuk menambah rasa aman bagi lansia yang berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain, juga untuk membantu jika tiba-tiba tiba-tiba lemas atau jatuh. Untuk pegangan itu sendiri bisa terbuat dari kayu yang didesain sedemikian rupa sehingga mudah di genggam dan ketinggian yang sudah disesuaikan dengan lansia atau minimal sebatas pinggang orang dewasa.
Pemilihan warna ruangan rumah
Pilih warna ruangan yang terlihat sedikit cerah dan tidak terkesan gelap, karena lansia umumnya mengalami sedikit masalah dalam penglihatan. Hal ini juga berlaku dalam pemilihan perabotan atau furniture di rumah, sebisa mungkin pilihan perabotan yang berwarna sedikit mencolok sehingga lansia mudah untuk mengenali perabotan tersebut. Hindari penggunaan kaca sebagai sekat ruangan untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat tidak sengaja tertabrak benda tersebut. Tidak hanya pemilihan warna, pemilihan bahan cat rumah yang aman pun juga harus dipertimbangkan agar tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan lansia.
Pencahayaan yang baik
Lansia membutuhkan pencahayaan yang setingkat lebih terang dari rumah biasa terutama di ruangan yang sangat penting, karena faktor penglihatan lansia juga jauh berkurang. Lorong atau koridor menjadi tempat-tempat yang memerlukan pencahayaan yang baik, juga kamar mandi sehingga lansia leluasa beraktivitas di rumah tersebut. Gunakan lampu-lampu yang memiliki radiasi panas lebih kecil dan usahakan ruangan-ruangan di dalam rumah memiliki akses sinar matahari yang maksimal, sehingga suhu ruangan akan lebih hangat dan sehat bagi lansia. Lansia tidak perlu repot untuk keluar rumah jika ingin menikmati sinar matahari yang hangat sambil melakukan berbagai aktivitas kecil yang menyenangkan.
Kurangi atau bahkan hindari keberadaan tangga
Kekuatan fisik yang semakin berkurang membuat lansia tidak memiliki tenaga yang cukup untuk naik dan turun tangga setiap hari. Kalaupun penggunaan tangga tidak bisa terelakkan, pilihlah desain dan bahan yang aman untuk tangga tersebut, kurangi jumlah anak tangga hingga semaksimal mungkin sehingga lansia tidak harus naik dan turun terlalu banyak anak tangga, yang mungkin saja akan membahayakan keselamatannya. Tapi khusus ruangan yang memiliki akses sangat penting untuk aktivitas sehari-hari lansia sebisa mungkin terletak di lantai bawah atau dalam satu lantai sehingga lebih aman dan nyaman bagi lansia.
(Dirangkum dari berbagai sumber)